TUGAS
MATA KULIAH MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PAI
KELAS
4B PAI
MODEL
STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF PROGRESSIF, LEARNING REVOLUTION
Dosen
Pengampu:
KHOIRUNNISAA’,
S.Ag., M.Ag.
Disusun
oleh :
Kelompok 8:
1. Heri Susanto
2. Purnawati
3. Siti inayah
4. Viga Yuli
Andari
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MADIUN
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di
era globalisasi ini, produktifitas pengangguran terjadi akibat ketidakmampuan
pendidik menghantarkan manusia menjadi mandiri dan berkualitas. Untuk itu perlu
terobosan secara revolutioner cara belajar efektif.
Selama
ini, sekolah cenderung identik dengan kewajiban belajar. Akibatnya, banyak
siswa merasa gagal, karena sistem sekolah dianggap membosankan dan melelahkan.
Sistem belajar yang disampaikan oleh guru cenderung menakutkan, membuat siswa
stres.
Jalan
keluarnya, tawaran belajar yang menyenangkan dan mengasyikkan menjadi penting.
Kenapa? Agar sistem pembelajaran mampu melakukan perubahan-perubahan
berkualitas yang sejalan dengan dinamika masa depan yang tambah kompleks.
Persaingan globalisasi membutuhkan aktor-aktor berkualitas.
Kualitas
lulusan yang telah dihasilkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia, telah
sewajarnya menjadi keprihatinan kita bersama. Kewajiban anak-anak menempuh
wajib belajar 9 tahu seyogyanya perlu didasari oleh visi bersama yang mengacu
pada kualitas anak didik handal, mampu, mandiri dan kreatif. Sayangnya,
cita-cita ini hanya memperoleh sedikit perhatian dari pemerintah dan
masyarakat.
Keinginan
untuk menciptakan sekolah unggul hanya pada tataran ide. Yang ada, terkesan
asal-asalan, bahkan terbaca, pihak penyelenggara membiarkan kondisi sarana dan
prasarana pendidikan sangat minim dari memadai dan dari berstandar mutu. Sikap
bias ini begitu nampak dari alokasi anggaran untuk pendidikan di setiap daerah
berkisar 5-10% yang berorientasi pada pembangunan gedung semata.
Panggilan
otonomi daerah seakan tidak mampu mengilhami perubahan significant menuju
perbaikan kualitas pendidikan. Sedangkan pendidikan berbasis otonomi daerah
yang digagas guna memenuhi standar kebutuhan sumber daya manusia yang sesuai
dengan kebutuhan lokal, tidak menyentuh realitas di lapangan. Ketidak-tepatan
ini berdampak pada anak didik akan terbawa arus stagnas.
Untuk
itu dengan belajar secara inovatif progressif dan revolution, diharapkan bisa
meningkatkan kualitas pendidikan, karena inovatif progressive learning
diterapkan dengan pengalaman anak dan belajar cepat dengan hal-hal yang baru.
Kemudian untuk learning revolution
diterapkan dengan “FUN” maka belajar akan efektif dengan menggunakan potensi
yang dimilikinya.
B.
Rumusan
Maslalah
1. Apa yang dimaksud dan
bagaimana urgensi serta model belajar melalui pengembangan Model Pembelajaran
Inovatif – Progresif
2. Apa yang dimaksud
dengan Pembelajaran Revolusi (Learning Revolution) dan bagaimana konsep,model,
strategi dan manfaat Pembelajaran Revolusi (Learning Revolution ) ?
C.
Tujuan
1. Mengetahui pengertian
dan urgensi belajar melalui pengembangan pembelajaran inovatif-progressif
2. Mengetahui
pengertian,konsep,strategi,dan manfaat pembelajaran revolusi ( learning
revolution )
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Model Pembelajaran Inovatif – Progresif
a. Urgensi Tentang Belajar Melalui
Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif – Progresif
Belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya suatu pengalaman. Perubahan
tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap,
pengetahuan, pemahaman,dan apresiasi.
Inovatif adalah suatu
kemampuan manusia dalam mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada
disekelilingnya untuk menghasilkan suatu karya yang benar-benar baru yang
orisinil, serta bermanfaat bagi banyak orang
Progressif adalah ke
arah kemajuan
Dari definisi-definisi tersebut maka yang dimaksud
dengan pembelajaran inovatif progressif adalah suatu proses
pembelajaran mengarah pada kemajuan yang dirancang sedemikian rupa sehingga
berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru.
Berdasarkan
paparan diatas, maka model pembelajaran inovatif – progresif mendasarkan diri
pada kecenderungan pemikiran belajar sebagai berikut :
1.
Proses
Belajar
ü Belajar
tidak hanya sekedar menghafal
ü Anak
belajar dari mengalami
ü Ahi
sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang itu terorganisasi dan
mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang suatu persoalan
ü Pengetahuan
tidak apat dipisah-pisahkan menjadi fakta –fakta atau proposi yang terpisah
ü Manusia
mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru
ü Siswa
peru dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya,dan
bergeut dengan ide – ide
ü Proses
belajar dapat mengubah struktur otak
2.
Transfer
Belajar
ü Siswa
belajar dari megalami sendiri
ü Keterampilan
dan pengetahuan diperluas dari konteks yang terbatas (sdikit demi sedikit)
ü Penting
bagi siswa mengetahui untuk apa dia beajar? Dan bagaimana dia menggunakan
pengetahuan dan keterampilan itu.
3.
Siswa
Sebagai Pembelajar
ü Sorang
anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal-hal yang baru.
ü Strategi
belajar itu penting peran orang dewasa (guru ) membantu menghubungkan antara
yang baru degan yang sudah diketahui
ü Tugas
guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna memberi kesempatan pada siswa
untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk
menerapkan strategi mereka sendiri.
4.
Pentingnya
Lingkungan Belajar
ü Belajar
efektif dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa
ü Pengajaran
harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka.
Dan Strategi belajar lebih dipentingkan daripada hasil
ü Umpan
balik amat penting bagi siswa
ü Menumbuhkan
komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.
b.
Model-model
pembelajaran Inovatif-Progressif
ü Examples
no examples (contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD)
ü Picture
and picture ( menggunakan gamabr-gambar yang sesuai dengan materi)
ü Numbered
heads together ( kepala bernomor )
ü Cooperative
script (siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan,
bagian-bagian dari materi yang dipelajari )
ü Kepala
bernomor struktur ( modifikasi dari number heads )
ü Student
teams achievement divisoions
ü Debat
ü Make
- a match ( mencari pasangan )
ü Bertukar
pasangan
ü Problem
based introductuon
(pembelajaran berdasarkan masalah)
(pembelajaran berdasarkan masalah)
B.
MODEL
STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING REVOLUTION
1. Pengertian
Hakekat belajar sendiri
adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi akibat adanya pengalaman dan
latihan. Jadi, tujuan belajar sendiri ialah mencapai perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, maupun aspek secara luas.
Jika dikaitkan dengan globalisasi, revolusi kecerdasan abad 21 salah satunya
adalah Learning Revolution.[1]
Cara belajar yang memungkinkan bisa keluar
dari lingkaran kapatalisme adalah belajar secara revolusioner yaitu belajar
secara mengasyikkan dan menyenangkan sepanjang hidup manusia tanpa terikat oleh
sistem yang memenjarakan kebebasan dengan peraturan yang mesti dipenuhi. Dengan
kondisi yang serba tidak menentu, serta ketidak perdulian penguasa pada
rakyatnya maka perlu kecerdasan untuk mengambil langkah belajar secara
revolusioner. Jika tidak, keadaan seperti saat ini takkan bisa mengentaskan
Indonesia dari jurang kemiskinan. Banyak orang berjalan dan juga terbang.
Sebagian lain kita menyaksikan kehidupan yang sedemikian susah dan terampas hak-hak
hidup untuk kepentingan kapatilisme. Sebagian manusia tunduk pada sistem yang
mengeksploitasi kehidupan dasar dan kepribadiannya semata untuk kepentingan
material.[2]
2.
Konsep
Learning Revolution
Belajar cara revolusi akan efektif apabila
anak mengalami pembebasan dalam menuangkan ide dan mengeksplorasi (menerangkan)
pikirannya. Belajar secara revolusioner adalah menjungkir-balikkan keyakinan
yang telah membelenggu pikiran manusia tentang belajar yang harus di dalam
kelas dan mendengarkan keterangan yang diberikan oleh guru. Belajar
revolusioner memberikan ruang kepada setiap anak untuk belajar secara kreatif
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.[3]
Untuk membantu belajar revolution, digunakan
untuk menentukan tindakan dan fikiran yang diyakininya. Guru berperan sebagai
fasilitator dan teman berdiskusi secara sepadan tanpa menakutkan bagi anak
didik. Seluruh alam menjadi media pembelajaran efektif dengan menjadikan dunia
sebagai kelas. Dengan demikian akan mampu menciptakan kreasi baru setiap saat.
Modifikasi dari hal-hal yang lama adalah mutlak diperankan oleh anak untuk
terus memodifikasi karya-karya baru. Pelajaran tidak berfokus dalam sistem
kelas dari 09.00 – 15.00 setiap Senin sampai Sabtu, namun berubah sesuai dengan
kemampuan anak yang berbeda-beda. Setiap manusia punya keunikan untuk
menentukan kapan dan berapa lama ia berlayar. Bagi usia anak-anak belajar
dengan cara bermain sungguh mengasyikkan. Mereka akan kreatif dengan latihan-latihan
yang tidak pernah gagal.
Manusia adalah makhluk berfikir dan
berimajinasi, ini juga telah disebutkan dalam Al Qur’an. Jadi, setiap manusia
pasti berfikir jika ingin berubah karena otak manusia adalah komputer terhebat
di dunia. Bisa dengan meningkatkan pendidikan. Dan agar pengajaran bisa
efektif, pendidik hendaknya menggunakan hal-hal seperti diskusi kelompok kecil,
penelitian, prestasi, debat, latihan pengalaman, lapangan, simulasi, studi
kasus. Maka akan menghasilkan apa yang kita inginkan, apalagi ditambah dengan
otak serta fisik kita yang memiliki potensi yang luar biasa. Sehingga dari
semua kita punya akan menghasilkan kecerdasan yang bisa diperoleh antara lain
dari gerakan, karena gerakan adalah bagian tak terpisahkan dari belajar dan berfikir.
Sehingga siswa bisa merespon dari semua yang telah disampaikan dan bisa
melahirkan ide-ide baru. Otak manusia memiliki bagian yang berbeda, sehingga
manusia bisa berfikir dan melatih otak tersebut agar berfungsi.
3.
Model
Learning Revolution
Terdapat banyak sekali model pembelajaran
Learning Revolution, di antaranya adalah:
a.
Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid (Untuk pertama
kalinya, anak-anak mengambil alih posisi menentukan dalam revolusi komunikasi).
Bagi kebanyakan orang, belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam
suasanan yang menyenangkan.
b.
Ciptakan lingkungan yang baik, maka anak-anak yang berasal dari
keluarga miskin sekalipun akan berkembang dalam proses belajar mandiri.
c.
Saat terbaik untuk mengembangkan kemampuan belajar adalah sebelum
masuk sekolah, karena sebagian besar jalur penting di otak dibentuk pada
tahun-tahun awal yang penting tersebut.
d.
Orang dapat belajar dengan baik ketika mereka mau belajar, bukan
pada usia yang ditentukan orang lain.
e.
Informasi yang kompleks sekalipun dapat diserap dan diingat dengan
mudah jika siswa benar-benar terlibat (di dalam proses pembelajaran).
f.
Meskipun anda tertinggal di sekolah, tidak ada kata terlambat untuk
mengejarnya, dengan metode belajar terpadu.
g.
Penelitian otak menunjukkan bahwa kecerdasan tikus dapat berkembang
di lingkungan yang tepat, dan demikian pula halnya dengan manusia.
h.
Tipe kecerdasan tidak hanya satu, dan setiap orang memiliki gaya
belajar yang unik, sama uniknya dengan sidik jari. Sekolah yang efektif harus
dapat mengenali dan melayaninya.
i.
Game komputer dapat mengubah berbagai aspek dalam belajar.
j.
Tidak harus menjadi negara besar untuk memimpin dunia, yang paling
menentukan adalah pemerintahan yang bervisi ke depan.[4]
4.
Strategi
Pembelajaran Revolusi (Learning Revolution)
Di antara strategi pembelajaran revolusi
(Learning Revolution) adalah:
a.
Ambilah pelajaran dari olahraga. Karena dalam olahraga, seperti
olahragawan mereka mempunyai mimpi, tujuan, rencana, pilihan, dan sikap yang
positif. Artinya, keberhasilan bisa diraih bila bergairah, dan memiliki obsesi
serta motivasi.
b.
Beranilah bermimpi tentang masa depan.
c.
Tentukan tujuan spesifik dan tetapkan tenggat waktu. Mula-mula
tentukan poin apa yang anda ingin pelajari, setelah itu, tentukan tujuannya
setelah itu buatlah langkahnya dan tentukan waktunya.
d.
Dapatkan pemandu yang antusias segera. Apapun yang ingin anda
pelajari, sesungguhnya banyak orang lain yang telah mempelajarinya.
e.
Mulailah dengan gambaran menyeluruh seperti pada puzzle.
f.
Tanya, Gunakanlah dengan kunci (apa, siapa, kapan, dimana dan
bagaimana) bertanyalah pada setiap orang yang anda anggap mampu.
g.
Carilah prinsip utama.
h.
Temukan 3 buku terbaik yang ditulis oleh praktisi andal. Maka ini
akan mempermudah anda mendapat apa yang anda inginkan.
i.
Pelajari lagi cara membaca lebih cepat, lebih baik dan lebih mudah.
Carilah poin-poin utama serta bacalah yang menggugah minat anda.
j.
Perkuat dengan gambar dan suara
k.
Belajar melalui praktik. Bukan hanya teori, tetapi dipraktekkan.
l.
Gambarlah peta pikiran sebagai ganti catatan linier. Dengan begitu
maka memori otak akan meningkat.
m.
Pelajari cara mencapai kondisi waspada yang relaks (relaxed
alertness). Maka kita harus mengetahui tentang kondisi yang tepat pada saat itu
dengan menggunakan gelombang otak anda.
n.
Lakukan dan lakukan. Belajar dengan mempraktekkan langsung tidak
hanya sekedar teori-teori fiktif.
o.
Tinjau ulang dan renungkan. Mempelajari suatu hal dengan meninjau
ulang secara teratur poin-poin penting segera setelah menyelesaikannya. Atau
dengan cara membaca sekilas dengan menandai dan mencari ide-ide pokoknya.
p.
Gunakan alat bantu sebagai cantolan memori. Dengan mengasosiasikan
pengetahuan yang baru dapat diperoleh dengan sesuatu yang sudah diketahui.
q.
Nikmatilah berbagai permainan. Asosiasi orang terhadap kata-kata
belajar ditemukan 10 kata konsep. Yaitu : membosankan, ujian, pekerjaan, rumah,
buang-buang waktu, hukuman tidak relevan, penahanan, benci dan takut.
Pendidikan progresif saat ini menekankan perlunya menghadirkan kembali proses
awal belajar yang menyenangkan, bahkan humor itu sendiri adalah cara yang baik
untuk belajar jadi kaitkanlah humor dengan belajar.
r.
Ajarilah orang lain, Yakni setiap orang mengajari seorang lain,
bahwa setiap orang bisa menjadi guru.
s.
Ikutilah kursus sistem belajar cepat. Pada masalah ini
berkonsentrasi pada tip-tip sederhana yang dapat dilakukan sendiri adalah cara
yang baik akan tetapi cara terbaik untuk mempelajari seluruh prinsip tersebut
yaitu dengan mengikuti kursus sistem belajar cepat dan spesifik, metode-metode
sederhana membantu akan membantu mengingat apa saha secara lebih efektif,
bahkan tanpa perlu melakukan studi terperinci atas teknik-teknik dalam sistem
belajar cepat terpadu.
5.
Manfaat
Pembelajaran Revolusi (Learning Revolution)
Mempermudah, mempercepat belajar dan menguatkan memori otak. Sebagaimana
pendapat Tony Bazan yang mengatakan bahwa dari learning revolution ini bisa
menggabungkan antara pengetahuan, kepedulian, optimisme dan saran-saran yang
praktis. Ia menjadi petunjuk yang baik dalam memahami kemajuan dan
konsep-konsep utama yang mempengaruhi pembelajaran.
Dengan
belajar dalam keadaan yang “FUN” maka belajar akan efektif serta respon yang
diterima sangat baik. Sebagaimana pendapat Ray Mond A. Daley, bahwa metode ini
bisa merangsang, menantang dan menggugah pendidik di masa depan. Caranya
menampilkan saran-saran praktis begitu inspiratif dan mengasyikkan untuk
melakukan sesuatu sekarang.[5]
BAB III
KESIMPULAN
Pembelajaran inovatif progressif adalah
suatu proses pembelajaran mengarah pada kemajuan yang dirancang sedemikian rupa
sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru.
Learning Revolution ( pembelajara
revolusi ) adalah belajar secara mengasyikkan dan menyenangkan sepanjang hidup
manusia tanpa terikat oleh sistem yang memenjarakan kebebasan dengan peraturan
yang mesti dipenuhi.
Manfaat
learning revolution adalah mempercepat belajar dan menguatkan memori otak.
Sebagaimana pendapat Tony Bazan yang mengatakan bahwa dari learning revolution
ini bisa menggabungkan antara pengetahuan, kepedulian, optimisme dan
saran-saran yang praktis. Ia menjadi petunjuk yang baik dalam memahami kemajuan
dan konsep-konsep utama yang mempengaruhi pembelajaran.
Dengan belajar dalam keadaan yang “FUN” maka
belajar akan efektif serta respon yang diterima sangat baik. Sebagaimana
pendapat Ray Mond A. Daley, bahwa metode ini bisa merangsang, menantang dan
menggugah pendidik di masa depan. Caranya menampilkan saran-saran praktis
begitu inspiratif dan mengasyikkan untuk melakukan sesuatu sekarang
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami
uraikan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Karena sesungguhnya kesempurnaan itu milik Allah dan kekurangan
bagian dari kita. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif untuk memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermafaat
dan menambah referensi pengetahuan kita. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
ü Dryden
Gordon. Dr. Jeannette VOS, 2001, Revolusi Cara Belajar (The Learning
Revolution) bagian 1 : Keajaiban Pikiran. Bandung : Kaifa.
ü Efendi
Agus, 2005, Revolusi Kecerdasan Abad 21, Bandung : Afabeta.
ü Rakhmat
Jalaluddin, 2006, Belajar Cerdas, Bandung : MLC
ü Rusyan
Tabrani A. Drs. Atang Kusdinar, BA. Drs. Zainal Arifin, 1989, Pendekatan
ü Dalam Proses Belajar Mengajar,
Bandung : Remadja Karya Offset.
ü Silberman
Mel, 1996, Active Learning, USA : Yappendiq.
ü http:///www.revolusi
cara belajar.edu
[1] .Imam
Azhar, “Learning Revolution”, diakses pada tanggal 9 September 2012, dalam
http://jgatraya.blogspot.com/2009/03/learning-revolution.html
[2] Tabrani
Rusyan, dkk, Pendekatan Dalam Proses
Belajar Mengajar (Bandung: Remadja Karya Offset, 1989), h. 169.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar